Friday, August 8, 2008

Unable to write

kadangkala dingin hati melihat kau pergi.
Kau seperti tidak peduli melangkah pergi,
bisu,
tuli,
buta,
bagai disumpah neraka,
bagai disimbah api dari segala petala,
bodoh aku sekejap,
pemergian kau menjadi gelap,
gelap dalam tiap segenap,

mana pergi kata-kata yang dulunya menari,
tutur yang bagai mentari,
menyinari memandikan diri ini,
hujan yang suamnya menidurkan aku,
angin yang sepoinya tidak kenal lesu.....

dulu...
aku mampu... aku mahu...
sekarang kau pergi... dan aku menyendiri..
dan aku tuli... bisu... buta...
tanpa kata-kata yang dulu membawa makna berjuta rasa dan nista....

kembali kata-kataku...
aku mahu menulis seperti dulu....
aku rindu okestra cipataan kita...
aku rindu lukisan dunia yang kita hasilkan bersama..

kembalilah kata-kataku...
mari kita siapkan cerita kita...
cerita kita yang bagai tiada sudahnya...

kata-kata, perkataan, ayat, nahu, pertuturan, semuanya pulang ada aku....
aku merayu..

3 comments:

Sabrina said...

Reading this, again, makes me think that "hey, this one is cool"

why? coz at first it makes me think it's about a person, a girl or a boy, a loved one...

but in the end...eh, it's a bout words rupanya.. everything about words..phrases..blabla..

so let me ask you, where have all your words gone?

sekarang, you hardly write something beautiful or thought provoking... and i miss it.

*sads*

Anonymous said...

In my opinion, it is actual, I will take part in discussion. I know, that together we can come to a right answer.

Hanafee said...

Ill write when inspiration comes sayang... by the way... thanx... i kinda love this poem... I dont even remember its mine until half way through the poem....